C-I-N-T-A

"Tidak beriman seseorang dari kalian hingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari-Muslim dari Anas ra)


Hadits itu sangat akrab di telinga saat kami menjalani masa-masa remaja menjelang dewasa. Ukhuwah kami tidak terbendung kekuatannya. Ketika sudah lulus dan melanjutkan hidup masing-masing di bangku kuliah kami tetap memiliki keterikatan hati.

Bahkan ketika salah satu dari kami sudah memilih pasangan hidup masing-masing, memiliki keturunan lucu-lucu penyambung da'wah, kami tetap tidak pernah kehilangan kontak.

Pasang surut pasti ada, seiring dengan kesibukan masing-masing. Tapi itu semua tidak menjauhkan hati-hati kami. Kenapa ya? Apa yang membuat kami tetap terpaut walau jarak dan kesibukan yang menggila melanda kami?

Jawabannya adalah Allah.....
Dia Maha Membolak-balikkan hati. Ketika kita meminta pada-Nya tuk menautkan hati kami, maka Allah akan menautkan.

Yap, hati kami terpaut karena-Nya, sehingga aral melintang dan hambatan setinggi gunung es pun dapat kami lalui demi mempertahankan keutuhan hubungan kami.

Semoga Allah tetap menyatukan hati-hati ini hingga dipertemukan kembali di Jannah-Nya.


--pantai carnaval, Ancol, 13 Juli 2013, 17.50--

Komentar

Postingan Populer