Gigi sensitif

Enamel Menipis Gigi Sensitif

Kamis, 31 Januari 2008 - 15:55 wib

okezone,

GIGI Anda sering terasa ngilu saat makan atau minum panas atau dingin atau saat berada di udara dingin? Bisa jadi Anda pemilik gigi sensitif.

Sayangnya, masih banyak orang yang meremehkan gigi sensitif ini. Biasanya yang dilakukan hanyalah menunggungilu itu reda. Padahal, gigi sensitif tidak akan sembuh dengan sendirinya. Tentu saja ini akan mengganggu kenyamanan dan permasalahan terkait kesehatan gigi dan mulut.

Menurut Dan E Peterson DDS dari Family Gentle Dental Care di Gering, Nebraska, Amerika Serikat, kondisi gigi hipersensitif memengaruhi sekitar 45 juta orang dewasa di Amerika Serikat, sedangkan 10 juta di antaranya mengalami gigi sensitif yang kronis.

"Gigi sensitif ditandai dengan rasa tidak nyaman saat makan dan minum dalam keadaan dingin atau panas, atau rasa tidak nyaman bisa dirasakan ketika berada dalam udara dingin," ujar Peterson.

Masalah gigi sensitif antara lain karena menipisnya enamel, penurunan gusi, dan terbukanya dentine (lapisan di bawah enamel). Peterson menyebut lapisan-lapisan tersebut berperan semacam jaket pelindung pada akar gigi. "Sehingga saat lapisan seperti gusi semakin menipis, maka akar gigi yang seharusnya berada di bagian dalam akan terbuka," ujarnya.

Ada beberapa penyebab yang dapat memicu gigi sensitif, antara lain tekanan yang berlebih pada saat menggosok gigi. Berdasarkan hasil penelitian para ahli di Amerika Serikat, sebanyak 50%-90% penderita gigi sensitif disebabkan oleh kebiasaan ini.

Kebiasaan menggosok gigi dengan tekanan berlebih dapat membuat gusi mengalami iritasi atau gusi menurun dari leher gigi, lama kelamaan akar gigi akan terbuka (resesi gingiva), leher gigi berlubang, lapisan email pun akan berkurang ketebalannya.

"Menyikat gigi terlalu keras atau tekanannya terlalu besar bisa menghilangkan lapisan gusi. Sekitar 2 dari 3 orang menyikat gigi terlalu keras," ujar Peterson.

Selain itu, dia juga menunjuk faktor usia sebagai salah satu faktor dari penyebab gigi sensitif. Usia produktif 25-30 tahun, menurut Peterson, merupakan usia terbanyak penderita gigi sensitif.

Penggunaan sikat gigi yang memiliki bulu yang kasar juga bisa menjadi penyebab gigi sensitif. Peterson mengatakan, kesehatan mulut dan gigi yang buruk menyebabkan terbentuknya plak yang mengeras di sekitar gigi dan gusi. Karena itu gusi menjadi tipis dan tumbuh bakteri sehingga timbul gangguan.

Menurut American Dental Association (ADA), jika seseorang merasakan gigi seensitif selama beberapa minggu, sebaiknya segera menghubungi dokter gigi. Sebagian besar kasus gigi sensitif dapat dengan mudah diatasi, terutama jika diketahui pada gejala terjadinya gigi sensitif.

Merujuk pada ADA, langkah awal yang biasanya dilakukan dokter gigi untuk perawatan gigi sensitif ialah membersihkan gigi. Jika gigi terlalu sensitif untuk dibersihkan, kemungkinan dokter gigi akan menggunakan anestesi lokal atau nitrous oxide sebelum membersihkan.

Setelah membersihkan, dokter gigi akan mengoleskan fluoride varnish untuk melindungi gigi. Hal ini sementara akan mengurangi sensitivitas gigi, sekalaigus menguatkan gigi.

Penggunaan pasta gigi dan obat kumur yang dapat digunakan. Beberapa produk memiliki kandungan asam. Sebaiknya gunakan cairan kumur yang menggunakan sodium fluoride yang netral.

(sindo/)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Komentar

Postingan Populer